Umur baterai panel surya adalah hal yang sangat penting untuk dijaga. Dengan garansi panel surya berkisar antara 20-25 tahun, sangat penting untuk memiliki baterai yang tahan lama, andal, dan efisien demi menyesuaikan dengan masa pakai tersebut. Meskipun merek baterai panel surya terkenal memberikan penyimpanan yang kokoh dan umur panjang, masih ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi siklus hidup baterai panel surya. Berikut informasinya!
1. Jenis baterai
Salah satu faktor yang memengaruhi siklus hidup baterai panel surya adalah jenisnya. Setidaknya ada tiga jenis baterai panel surya yang tersedia di pasaran, yaitu:
- Baterai Li-Ion – Baterai Lithium-Ion adalah sumber penyimpanan energi surya yang paling umum. Baterai ini bersifat ringan, ringkas, dan memiliki masa pakai lebih lama. Kedalaman debit baterai Li-Ion juga lebih tinggi dari yang lain.
- Baterai Lead-Acid – Baterai lead-acid cenderung lebih berat dan besar, dengan umur yang lebih pendek dan kedalaman debit lebih rendah. Namun, baterai lead-acid adalah yang paling terjangkau di pasaran dan mudah ditemukan di toko perangkat keras mana pun.
- Baterai Garam – Baterai ini menggunakan elektrolit air asin untuk menghasilkan muatan. Baterai ini merupakan pilihan yang paling ramah lingkungan karena tidak mengandung logam.
2. Temperatur ruangan
Baterai harus selalu dipasang di tempat yang suhunya stabil, tidak terlalu panas maupun dingin. Misalnya, jika Anda tinggal di iklim sedang, memasang baterai di luar ruangan yang teduh cukup aman untuk dilakukan. Namun, jika Anda berada di lokasi dengan suhu dingin atau panas yang ekstrem, Anda harus mempertimbangkan untuk memasang baterai surya di ruang bawah tanah atau garasi. Selalu hindari memaparkan baterai surya Anda ke kondisi cuaca ekstrem.
3. Depth of discharge
Faktor lain yang memengaruhi siklus hidup baterai panel surya adalah depth of discharge (kedalaman debit). Sebagian besar baterai deep-cycle dibuat untuk menangani depth of discharge 50%, namun beberapa baterai dapat menangani pengosongan hingga 80%.
Jika Anda selalu mengisi ulang baterai dalam satu siklus penuh, Anda bisa mendapatkan lebih dari 220 siklus lengkap saat menguras baterai 80% setiap hari. Sedangkan Anda akan mendapatkan hampir 750 siklus lengkap jika Anda hanya mengosongkan 50%. Di sisi lain, Anda juga sebaiknya tidak terus-menerus mengisi daya baterai saat dayanya kurang dari 10% karena akan mencegah baterai menyelesaikan siklus penuh dan menyebabkan kerusakan.
4. Swallow discharge
Pada banyak jenis baterai, energi penuh yang tersimpan dalam baterai tidak dapat ditarik kembali (dengan kata lain, baterai tidak dapat dikosongkan sepenuhnya) tanpa menyebabkan kerusakan baterai yang serius dan sering kali tidak dapat diperbaiki. Kedalaman debit baterai menentukan fraksi daya yang dapat ditarik dari baterai.
Misalnya, jika kedalaman debit baterai diberikan oleh pabrikan sebesar 25%, maka hanya 25% dari kapasitas baterai yang dapat digunakan oleh beban. Nah, swallow discharge merupakan pelepasan energi baterai dengan kedalaman debit sangat rendah, yang mengakibatkan pengurangan efisiensi baterai hingga akhirnya menurunkan kinerja baterai. Anda dapat menghindari kondisi ini dengan menggunakan baterai hingga mencapai kedalaman debit 30%.
5. Tegangan pengisian
Dalam hal ini, tegangan merujuk pada perbedaan potensial muatan antara dua titik di dalam medan listrik. Tegangan adalah tekanan dari sumber daya sirkuit listrik (misalnya panel surya, baterai surya, atau jaringan utilitas) yang mendorong elektron bermuatan (arus atau amps) melalui rangkaian konduktor.
Mengisi baterai PLTS Atap dengan tegangan tinggi melebihi batas yang telah ditentukan dapat membuat baterai menerima pengisian yang berlebihan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menimbulkan gas keluar dari baterai dan menurunkan jumlah cairan baterai.
6. Discharging current
Fungsi utama baterai adalah untuk menyediakan daya ketika sumber pembangkit lain tidak tersedia dan karenanya baterai akan mengalami siklus pengisian dan pengosongan yang berkelanjutan. Semua parameter baterai dipengaruhi oleh pengisian baterai dan siklus pengisian ulang. Discharging current merupakan arus pelepasan energi yang dampaknya cukup besar terhadap kondisi baterai. Jika Anda mengalirkan arus tinggi secara terus-menerus, maka akan berdampak pada menurunnya kapasitas baterai yang bisa dipakai.
Itulah informasi tentang enam faktor yang memengaruhi siklus hidup baterai panel surya. Untuk memantau siklus hidup baterai dengan baik, Anda bisa pasang sistem panel surya di rumah dengan bantuan SolarKita. Semoga bermanfaat!