Semua baterai panel surya dibuat berbeda. Tidak jarang baterai dengan spesifikasi mirip bisa memiliki performa dan masa pakai yang berbeda. Menemukan baterai yang tepat saat memilih baterai untuk PLTS Atap menjadi sangat penting agar baterai yang Anda pilih dapat menampung daya sesuai kebutuhan listrik di rumah Anda. Berikut beberapa pertimbangan terpenting untuk diperhatikan saat Anda memilih baterai untuk PLTS Atap.
1. Jenis baterai
Salah satu hal paling penting yang perlu diperhatikan saat memilih baterai untuk PLTS Atap adalah jenisnya. Secara umum, ada dua jenis baterai untuk PLTS yang sering dipakai, yaitu:
- Baterai lead acid
Baterai deep-cycle yang telah digunakan untuk menyimpan energi sejak tahun 1800-an ini dapat bertahan karena keandalannya. Keandalan baterai lead acid sangat bagus untuk sistem panel surya off-grid atau untuk penyimpanan cadangan darurat jika terjadi pemadaman listrik. Baterai lead acid merupakan pilihan penyimpanan energi terjangkau, menjadikannya yang paling hemat biaya. Jenis baterai ini pun dapat dengan mudah didaur ulang.
- Baterai lithium ion
Baterai lithium ion adalah jenis baterai baru untuk penyimpanan energi. Mulai meningkatnya popularitas kendaraan listrik membuat produsen EV menyadari potensi lithium ion sebagai solusi penyimpanan energi, sehingga dengan cepat menjadi salah satu jenis baterai panel surya yang paling banyak digunakan. Jenis baterai ini paling cocok digunakan untuk instalasi panel surya di rumah karena dapat menampung lebih banyak daya di ruang terbatas, memungkinkan Anda menggunakan lebih banyak energi yang tersimpan di dalam baterai.
2. Kapasitas rating
Kapasitas rating baterai dinilai dalam amp-hours atau amps. Kapasitas rating yang ditunjukkan suatu baterai biasanya merupakan kapasitas baterai yang dikembangkan sepenuhnya, artinya mungkin diperlukan puluhan hingga ratusan siklus pengisian sebelum baterai dapat mencapai kapasitas penuh secara maksimal. Sulit untuk menguji baterai Anda setelah hanya beberapa siklus pengisian daya.
Anda tidak perlu memahami fisika di balik listrik untuk memperkirakan kebutuhan daya atau mengukur baterai PLTS Atap Anda dengan benar. Jika sudah menggunakan daya dari jaringan, Anda dapat memperkirakan konsumsi daya berdasarkan tagihan listrik. Sebagai aturan praktis, selalu perkirakan kebutuhan daya tertinggi Anda menggunakan amp-hours. Baterai dengan nilai 100 amp-hours, misalnya, secara teoritis dapat mengeluarkan 1 ampere energi listrik selama 100 jam atau 10 amp selama 10 jam.
Saat memilih baterai panel surya, memahami kebutuhan daya Anda adalah kunci untuk mendapatkan baterai dengan penyimpanan energi yang mencukupi. Perhatikan bahwa baterai dengan siklus pemanasan yang lama sebelum mencapai kapasitas penuh lebih mungkin untuk bertahan lebih lama daripada baterai yang menggembar-gemborkan kapasitas awal yang tinggi.
3. Life cycle atau masa pakai
Masa pakai baterai merupakan faktor penting bagi produsen saat merancang baterai surya yang kuat dan kompetitif. Proses desain baterai sering kali fokus pada kualitas ketahanan terhadap siklus panas dan dingin. Tujuannya tentu untuk menghasilkan performa maksimal.
Jenis teknologi baterai juga memainkan peran penting dalam menentukan umur baterai. Setidaknya ada tiga faktor yang memengaruhi umur baterai dan harus Anda periksa saat memilih baterai untuk PLTS, yaitu:
- Kedalaman debit – Kedalaman debit menunjukkan persentase baterai yang telah habis dayanya terhadap kapasitas keseluruhan baterai.
- Siklus hidup – Jumlah siklus pengisian dan pengosongan baterai selama penggunaan reguler. Contohnya, baterai lithium dapat bertahan hingga 200 siklus pengisian.
- Suhu – Aktivitas kimia di dalam baterai meningkat seiring dengan suhu. Untuk memperpanjang masa pakai baterai, pasang baterai di ruangan yang suhunya terkontrol.
4. Round-trip efficiency
Round-trip efficiency pada baterai PLTS Atap adalah persentase dari jumlah energi yang digunakan untuk menyimpannya. Misalnya, jika 100 kWh listrik dimasukkan ke dalam baterai dan hanya dapat menghasilkan 90 kWh, maka round-trip efficiency baterai akan menjadi 90% (90kWh/100kWhx100). Anda sebaiknya pilih baterai untuk PLTS dengan round-trip efficiency yang lebih tinggi karena relatif lebih ekonomis.
5. Kedalaman debit
Kedalaman debit adalah salah satu faktor kunci yang perlu diingat ketika memilih baterai untuk PLTS Atap. Seperti namanya, kedalaman debit pada baterai panel surya menggambarkan sejauh mana baterai habis terpakai terhadap kapasitas totalnya. Misalnya, jika Anda memiliki baterai dengan kapasitas nominal 10 (kWh) pada kedalaman debit 70%, maka baterai tersebut memiliki sisa daya 3kWh.
Sebagian besar baterai kimia (termasuk lead-acid dan lithium-ion) akan menurun saat diisi dan dipakai, sehingga secara bertahap mengurangi kemampuannya untuk menyimpan energi. Hal ini memengaruhi lamanya masa pakai baterai, serta jumlah total kWh yang dapat disimpan selama masa pakai tersebut.
Itulah lima hal yang perlu diperhatikan saat memilih baterai untuk PLTS Atap agar tidak salah pilih. Semoga bermanfaat!