Energi Terbarukan Menjadi Tren Bisnis, Bagaimana Memulainya?

Pelaku usaha kini mulai banyak melirik sektor energi terbarukan, khususnya di bidang kelistrikan, sebagai potensi bisnis yang besar. Tren ini muncul karena  sebuah masalah utama, yaitu konsumsi energi fosil yang tinggi. Seperti yang kita ketahui, energi fosil tidak dapat diperbaharui sehingga ada prediksi risiko sumber daya tersebut habis. Untuk mengantisipasi krisis energi di masa mendatang, penemuan cadangan energi terbarukan sangat dibutuhkan saat ini.

Banyak pihak yang optimis dengan peluang di bidang energi terbarukan, salah satunya International Energy Agency (IEA). Dikutip dari laman IESR, IEA optimis bahwa di tahun 2025 mendatang, energi terbarukan akan menjadi sumber pembangkit listrik terbesar di dunia dengan memasok sepertiga listrik dunia.

Anda mungkin juga melihat lapangan usaha di bidang energi terbarukan dapat menjadi prospek yang baik untuk memulai bisnis. Lalu, bagaimana cara memulainya? Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut

Pahami latar belakang bagaimana energi terbarukan menjadi tren

Pesatnya perkembangan energi terbarukan dilatarbelakangi oleh kesepakatan negara-negara untuk beralih ke penggunaan energi ramah lingkungan. Berbagai negara bersama-sama berjuang menekan perubahan iklim melalui Kesepakatan Paris (2015). Kesepakatan itu berisi persetujuan untuk menurunkan emisi global sebesar 7,6 persen per tahun hingga 2030 melalui dekarbonisasi. Salah satunya dengan menggunakan energi terbarukan.

Indonesia juga ikut serta dalam kesepakatan tersebut. Negara kita telah meratifikasi Kesepakatan Paris dengan terbitnya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016 yang berisi tentang kesediaan untuk berkontribusi.

Sejalan dengan kesepakatan tersebut, energi terbarukan yang dimanfaatkan baru mencapai 10.426 Megawatt (MW), setara dengan 14,71 persen dari total kapasitas terpasang. Sisanya, Indonesia masih mengandalkan energi fosil sebagai sumber energi. Angka tersebut masih jauh dari target yaitu 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.

Kenali potensi energi terbarukan di Indonesia

Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar yaitu mencapai 400 Gigawatt (GW). Hanya saja, energi terbarukan yang baru dimanfaatkan sebesar 10 GW atau hanya 2,5% nya saja dari total keseluruhan. Padahal, energi terbarukan tidak hanya menguntungkan untuk lingkungan, tetapi juga untuk ekonomi global. Di sini lah peluang pengusaha untuk mulai mengembangkan usaha di bidang energi terbarukan.

Kalau kita rinci lagi, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar jika dibagi berdasarkan teknologinya. Peringkat pertama ditempati oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yaitu sebesar 207.898 MW, lalu diikuti dengan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) sebesar 75.091 MW, dan di peringkat ketiga ditempati Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 60.647 MW. Efisiensi teknologi dan sumber energi surya yang melimpah di Indonesia merupakan faktor dari potensi energi surya yang besar di Indonesia.

Kenali tantangan yang akan dihadapi

Sebenarnya, regulasi pemerintah mengenai energi terbarukan sempat membuat para investor resah. Ini dikarenakan skema penentuan harga listrik energi terbarukan yang masih mengacu pada Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit listrik energi fosil. Menanggapi keresahan tersebut, pemerintah berniat mengeluarkan regulasi khusus. Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto memastikan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pembelian tenaga listrik EBT dalam tahap finalisasi dan akan diluncurkan.

Fokus dari Perpres nantinya akan berfokus pada pemberlakuan skema tarif khusus untuk energi terbarukan dan pemberian sejumlah insentif ataupun kompensasi. Harapannya, ini bisa menjadi stimulus untuk menjadikan pembangkit berbasis energi terbarukan sebagai opsi yang lebih menguntungkan dibanding pembangkit berbahan bakar fosil.

Secara teknis, Anda juga harus mempersiapkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi untuk ditingkatkan. Sehingga diperlukan adanya biaya yang besar untuk menjalaninya. Jika nantinya pemerintah mendukung melalui kebijakan terbarunya, mungkin tantangan ini akan menjadi bukan masalah yang besar.

Itulah persiapan yang Anda harus lalui sebelum memulai usaha di bidang energi terbarukan. Di samping banyaknya persiapan yang harus dihadapi, tetapi potensi ini dapat membawa keuntungan yang lebih banyak di masa depan. Sudah siap menjadi pengusaha di bidang energi terbarukan?

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

More Posts

Pengguna PLTS di Sektor Komersial Kian Diminati

PLTS di Indonesia telah mengalami perkembangan siginifikan, baik secara jumlah ataupun kapasitas energi yang digunakan. Khususnya pada sektor industri, peningkatan penggunaan PLTS bisa dibilang cukup baik.

Rekomendasi Terbaik Pemasangan PLTS Atap Skala Residensial

Dengan PLTS Atap, Anda dapat menghasilkan listrik sendiri dan mengurangi tagihan listrik bulanan Anda. Dalam jangka panjang, investasi awal dalam PLTS Atap dapat menghasilkan pengembalian investasi yang menguntungkan melalui penghematan biaya energi dalam skala residensial.